BErita
Dakwatuna.com
Pertanyaan:
Ustadz.. ‘Afwan mau tanya terkait artikel ini:
http://alqiyamah.wordpress.com/2010/06/07/boikot-produk-yahudi/
Awal-awalnya terkait boikot Israel tapi ke situ-situnya menjelekkan jamaah
Ikhwanul Muslimin dan Hizbut Tahrir. Mohon tanggapan ilmiahnya..
(@ Anonim)
Pertanyaan
serupa dari beberapa ikhwan tentang artikel yang dianggap kontra
terhadap boikot di alamat:
http://rumaysho.com/jalan-kebenaran/fatwa-ulama-tentang-hukum-boikot-produk-yahudi-997
Ilustrasi. (blogspot.com)
Jawaban:
dakwatuna.com - Bismillah wal Hamdulillah wash Shalatu was Salamu ‘Ala Rasulillah wa ‘Ala Aalihi wa Ashhabihi wa Man waalah, wa ba’d:
Sebenarnya,
penolakan terhadap fatwa “Boikot Produk Yahudi dan AS” sudah lama
terjadi, yang datangnya bukan hanya dari pelaku bisnis tetapi juga dari
sebagian kecil aktivis muslim. Sehingga membuat kita bertanya-tanya,
sebenarnya pada posisi mana mereka ini? Pada posisi Yahudi Zioniskah,
atau pada kaum Muslimin Palestina yang tertindas? Sayangnya penolakan
mereka hanya berdasarkan argumentasi yang tidak kuat, yakni hukum dasar
bermuamalat -khususnya jual beli- dengan orang kafir adalah boleh, maka
tidak boleh memutuskan hubungan dagang dengan mereka.
Ada pun jika
ujug-ujug artikel
tersebut menjelek-jelekkan Ikhwanul Muslimin dan Hizbut Tahrir,
tentunya itu sudah keluar dari koridor ilmiah dan lebih mengedepankan
emosi dan hawa nafsu.
Jangan condong kepada orang zalim
Allah
‘Azza wa Jalla melarang
kita berpihak kepada orang-orang zalim dan jangan pernah ridha dengan
perbuatan mereka, apalagi kepada kafir harbi seperti yang jelas-jelas
telah memerangi kaum muslimin, seperti Yahudi Zionis saat ini.
Allah
‘Azza wa Jalla berfirman:
وَلاتَرْكَنُواإِلَىالَّذِينَظَلَمُوافَتَمَسَّكُمُالنَّارُوَمَالَكُمْمِنْدُونِاللَّهِمِنْأَوْلِيَاءَثُمَّلاتُنْصَرُونَ
Dan
janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan
kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang
penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi
pertolongan. (QS. Huud: 113)
Imam Ibnu Katsir menyebutkan:
وقالابنجُرَيْج،عنابنعباس: ولاتميلواإلىالذينظلمواوهذاالقولحسن
Berkata
Ibnu Juraij, dari Ibnu Abbas: “Janganlah kalian cenderung kepada
orang-orang yang berbuat zalim” ini adalah pendapat (tafsir) yang bagus.
(
Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 4/354)
Imam Ibnul Jauzi
menyebutkan dari para salaf, seperti Ibnu Abbas, katanya: “Janganlah
kalian condong kepada orang-orang musyrikin.” Abul ‘Aliyah, katanya:
“Jangan ridha dengan perbuatan mereka.” As Suddi dan Ibnu Zaid
mengatakan: “Janganlah kalian bersikap lunak terhadap kezaliman.” (Lihat
Zaadul Masir, 3/386. Mawqi’ At Tafasir)
Maka,
kita pun jangan pernah ridha dengan kekafiran mereka, dan jangan pernah
ridha terhadap kejahatan mereka terhadap umat Islam. Apakah tidak ridha
itu hanya diam saja dan hanya pengakuan hati dan lisan? Tentu tidak
cukup, minimal lakukan yang masih bisa dilakukan, dan tidak bermuamalah
dengan produk mereka adalah bagian dari ketidakridhaan kita terhadap
kejahatan mereka terhadap Umat Islam.
Hukum asalnya adalah mubah
Tidak
ragu lagi, dan tidak ada perselisihan pendapat, bahwa jual beli dengan
orang kafir pada dasarnya adalah mubah. Hal ini sesuai dengan keumuman
ayat:
وَأَحَلَّاللَّهُالْبَيْعَ
Dan Allah telah halalkan jual beli .. (QS. Al-Baqarah: 275)
Juga ayat lainnya:
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا
“Dialah yang menciptakan semua apa-apa yang ada di bumi untuk kalian ..” (QS. Al-Baqarah: 29)
Dari
sinilah para ulama mengeluarkan sebuah kaidah agung dalam memberikan
penilaian pada urusan muamalah, yakni: Segala sesuatu pada dasarnya
adalah halal, kecuali adanya dalil yang menunjukkan keharamannya.
Berkata Imam Asy Syaukani
Rahimahullah dalam
Fathul Qadir-nya tentang surat Al-Baqarah ayat 29 ini:
قال
ابن كيسان: “خلق لكم” أي من أجلكم، وفيه دليل على أن الأصل في الأشياء
المخلوقة الإباحة حتى يقوم دليل يدل على النقل عن هذا الأصل، ولا فرق بين
الحيوانات وغيرها مما ينتفع به من غير ضرر، وفي التأكيد بقوله: “جميعاً”
أقوى دلالة على هذا
Berkata Ibnu Kaisan (yakni Thawus, pen): (Menjadikan untuk kalian) yaitu karena kalian. Di dalamnya ada dalil
bahwa
hukum asal dari segala sesuatu ciptaan adalah mubah (boleh) sampai
tegaknya dalil yang menunjukkan perubahan hukum asal ini. Tidak
ada perbedaan antara hewan-hewan atau selainnya, dari apa-apa yang
dengannya membawa manfaat, bukan kerusakan. Hal ini dikuatkan lagi
dengan firman-Nya: (jami’an) “Semua”, yang memberikan korelasi yang
lebih kuat lagi dalam hal ini. “ (
Fathul Qadir, 1/64. Mawqi’ At Tafasir)
Dalil dari As Sunnah:
الحلال ما احل الله في كتابه والحرام ما حرم الله في كتابه وما سكت عنه وهو مما عفو عنه (رواه الترمذى)
“Yang
halal adalah apa yang Allah halalkan dalam kitab-Nya, yang haram adalah
yang Allah haramkan dalam kitab-Nya, dan apa saja yang di diamkan-Nya,
maka itu termasuk yang dimaafkan.” (HR. At Tirmidzi No. 1726, katanya:
hadits gharib. Ibnu Majah No. 3367, Ath Thabarani dalam
Al Mu’jam Al Kabir No. 6124. Syaikh Al Albani mengatakan:
hasan. Lihat
Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 1726. Juga dihasankan oleh Syaikh Baari’ ‘Irfan Taufiq dalam
Shahih Kunuz As sunnah An Nabawiyah,
Bab Al Halal wal Haram wal Manhi ‘Anhu, No. 1 )
Dari sinilah berkata Imam Muhammad bin Abdul Wahhab
Rahimahullah:
أن كل شيء سكت عنه الشارع فهو عفو لا يحل لأحد أن يحرمه أو يوجبه أو يستحبه أو يكره
“Bahwa segala sesuatu yang didiamkan oleh
syari’ (pembuat
syariat), maka hal itu dimaafkan (mubah), tidak boleh bagi seorang pun
untuk mengharamkan, atau mewajibkan, atau menyunnahkan, atau
memakruhkan.” (Imam Muhammad bin Abdul Wahhab,
Arba’u Qawaid Taduru Al Ahkam ‘Alaiha, Hal. 3)
Maka,
dengan dalil dan kaidah ini, menggunakan produk-produk orang kafir pada
dasarnya adalah boleh, termasuk internet dan apa-apa yang terkandung di
dalamnya seperti layanan pembuatan situs (Facebook, Multiply,
WordPress, Blogspot, dan lainnya). Fakta sejarah pun menunjukkan
kebolehan ini, yakni Rasulullah pernah berhutang dengan orang Yahudi,
kafir Quraisy yang menitip barang kepadanya, Rasulullah mendapatkan
Jubah Romawi yang sempit (
Jubbatan Rumiyatan Dhayyiqatan), Utsman bin Affan membeli sumur air milik Yahudi, dan contoh lainnya.
Kapan Muamalah Dengan Kafir Diharamkan?
Pembolehan
bermuamalah dengan orang kafir sangat luas, namun bukan berarti tanpa
batas. Ketika muamalah tersebut membawa dampak positif bagi umat umat
Islam, sehingga mereka bisa
isti’marul ardh (memakmurkan bumi)
–padahal kaum beriman lebih berhak untuk itu- maka muamalah seperti ini
adalah peluang menunjukkan Islam sebagai agama
rahmatan lil ‘alamin.
Tetapi,
ketika muamalah tersebut adalah muamalah yang merugikan umat Islam dan
melemahkannya, namun menguntungkan orang kafir, dan menguatkan posisi
mereka serta kekuatan mereka dalam merencanakan dan menjalankan makar
dan serangan terhadap umat Islam. Maka, ini adalah
muamalah yang diharamkan oleh Allah Ta’ala, dan termasuk berserikat
dalam kejahatan, menjerumuskan diri sendiri dalam kebinasaan, dan
ta’awun ‘alal itsmi wal udwan. Allah Ta’ala berfirman:
وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
“..dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al Maidah (5): 2)
وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ
“.. dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” (QS. Al-Baqarah (2): 195)
Sikap
memboikot produk kafir Zionis karena kejahatan mereka, itu bukanlah
sikap emosional, melainkan perintah Allah dan Rasul-Nya.
Allah Ta’ala dan Rasul-Nya pernah memboikot orang-orang musyrik, karena kejahatan mereka:
بَرَاءَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“(Inilah
pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya (yang
dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu (kaum muslimin) telah
mengadakan perjanjian (dengan mereka).” (QS. At Taubah (9): 1)
Sungguh
mengherankan jika kita mampu memboikot ahli bid’ah dan para mujrim
(pelaku kejahatan) yang masih muslim, sementara kita masih bermuamalah
dengan orang kafir yang jelas-jelas memiliki agenda menghancurkan umat
Islam, maka ini adalah keanehan. Padahal mereka lebih layak untuk
diboikot karena kekafiran dan kejahatannya.
Jadi, pada batas ini,
wajib bagi seorang muslim untuk tidak bermuamalah dengan orang kafir
harbi dan produk-produk mereka, baik barang atau jasa, apalagi masih
banyak alternatif barang dan jasa lainnya yang bukan buatan mereka. Ini
adalah bagian dari strategi melemahkan posisi musuh dan kaum zhalimin,
bahkan Syaikh Nashir As Sa’di menyebut sebagai
jihad
yang besar. Ada pun untuk kafir yang masih ingin hidup damai dengan
umat Islam, maka mereka disikapi sebagaimana hukum asalnya.
Janganlah
seorang muslim, ustadz, mubaligh, hanya mampu mengcopy paste fatwa
ulama yang membolehkan hubungan muamalah dengan orang kafir tanpa
memahami konteksnya, lalu dia melupakan fatwa-fatwa ulama Ahlus Sunnah
yang menyerukan boikot produk kaum kafir yang memerangi Islam. Karena,
ilmu bukan hanya kemampuan menerjemahkan dan mengupload fatwa ulama,
tetapi menalar fatwa itu sesuai haknya.
Fatwa-Fatwa Ulama Tentang Boikot Kafir Harbi
Berikut
akan kami lampirkan fatwa-fatwa para ulama tentang pemboikotan terhadap
produk-produk kafir harbi yang menyerang Umat Islam.
1. Fatwa Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah
sumber: http://www.Islamgold.com/view.php?gid=10&rid=160
السائل: شيخنا بما أن الحرب قائمة بيننا وبين اليهود ، فهل يجوز الشراء من اليهود ، والعمل عندهم في بلد أوروبا؟
الشيخ الألباني: الشراء من اليهود؟
السائل: نعم ، والعمل عندهم في بلد أوروبا يعني؟
الشيخ
الألباني: نحن لا نفرق بين اليهود والنصارى من حيث التعامل معهم في تلك
البلاد ، مع الكفار والمشركين إذا كانوا ذميين – أهل ذمة – يستوطنون بلاد
الإسلام فهو أمر معروف جوازه.
وكذلك إذا كانوا
مسالمين ، غير محاربين أيضاً حكمه هو هو ، أما إذا كانوا محاربين ، فلا
يجوز التعامل معهم ، سواء كانوا في الأرض التي احتلوها كاليهود في فلسطين ،
أو كانوا في أرضهم ، ما داموا أنهم لنا من المحاربين ، فلا يجوز التعامل
معهم إطلاقاً أما من كان مسالماً كما قلنا ، فهو على الأصل جائز
Syaikh Al Albani ditanya tentang hukum jual beli (syira’) dengan Yahudi di Eropa Bolehkah?
Beliau menjawab:
“Kami
tidak membedakan antara Yahudi dan Nasrani, seperti apa pun
interaksinya dengan mereka di negeri tersebut (Eropa). Orang kafir dan
Musyrikin jika mereka Dzimmiyyin -Ahludz Dzimmah- mereka berada di
tengah-tengah negara Islam, maka sudah diketahui kebolehannya
(bermuamalah dengan mereka), demikian juga jika mereka adalah
orang-orang yang berdamai, bukan orang yang menyerang, maka hukumnya
sama saja.
Ada pun jika mereka menyerang, maka tidak boleh
bermuamalah dengan mereka, sama saja, apakah bermuamalah dengan Yahudi
yang saat ini menjajah Palestina atau mereka yang berada di negerinya
sendiri selama mereka masih masih menyerang kami maka tidak boleh
bermuamalah dengan mereka secara mutlak ! Ada pun jika mereka mau berdamai seperti yang telah kami katakan, maka pada dasarnya boleh.”
2. Syaikh Muhammad Nashir As Sa’di Rahimahullah
Sumber: http://www.Islamgold.com/view.php?gid=10&rid=123
Fatwa Beliau berjudul sebagai berikut:
بيان في فضل الجهاد في سبيل الله وأن المقاطعة الإقتصاديه ركن من أركان الجهاد
“Penjelasan Tentang Keutamaan Jihad fi Sabilillah dan Pemboikotan Ekonomi Merupakan Rukun di Antara Rukun Jihad.”
إخواني:
اعلموا
أن الجهاد يتطور بتطور الأحوال ، وكل سعي وكل عمل فيه صلاح المسلمين وفيه
نفعهم وفيه عزهم فهو من الجهاد ، وكل سعي وعمل فيه دفع لضرر على المسلمين
وإيقاع الضرر بالأعداء الكافرين فهو من الجهاد، وكل مساعدة للمجاهدين ماليا
فإنها من الجهاد .. فمن جهز غازيا فقد غزى، ومن خلفه في أهله بخير فقد
غزى، وإن الله يدخل بالسهم الواحد ثلاثة الجنة : صانعه يحتسب فيه الأجر ،
والذي يساعد به المجاهدين ، والذي يباشر به الجهاد .ومن أعظم الجهاد وأنفعه
السعي في تسهيل اقتصاديات المسلمين والتوسعة عليهم في غذائياتهم الضرورية
والكمالية ، وتوسيع مكاسبهم وتجاراتهم وأعمالهم وعمالهم ، كما أن من أنفع
الجهاد وأعظمه مقاطعة الأعداء في الصادرات والواردات فلا يسمح لوارداتهم
وتجاراتهم ، ولا تفتح لها أسواق المسلمين ولا يمكنون من جلبها على بلاد
المسلمين .. بل يستغني المسلمون بما عندهم من منتوج بلادهم، ويوردون ما
يحتاجونه من البلاد المسالمة . وكذلك لا تصدر لهم منتوجات بلاد المسلمين
ولا بضائعهم وخصوصا ما فيه تقوية للأعداء : كالبترول ، فإنه يتعين منع
تصديره إليهم .. وكيف يصدر لهم من بلاد المسلمين ما به يستعينون على قتالهم
؟؟! فإن تصديره إلى المعتدين ضرر كبير ، ومنعه من أكبر الجهاد ونفعه عظيم .
فجهاد
الأعداء بالمقاطعة التامة لهم من أعظم الجهاد في هذه الأوقات ، ولملوك
المسلمين ورؤسائهم – ولله الحمد – من هذا الحظ الأوفر والنصيب الأكمل ، وقد
نفع الله بهذه المقاطعة لهم نفعا كبيرا .. وأضرت الأعداء وأجحفت
باقتصادياتهم ، وصاروا من هذه الجهة محصورين مضطرين إلى إعطاء المسلمين
كثيرا من الحقوق التي لولا هذه المقاطعة لمنعوها ، وحفظ الله بذلك ما حفظ
من عز المسلمين وكرامتهم
ومن أعظم الخيانات وأبلغ
المعاداة للمسلمين تهريب أولي الجشع والطمع الذين لا يهمهم الدين ولا عز
المسلمين ولا تقوية الأعداء نقود البلاد أو بضائعها أو منتوجاتها إلى بلاد
الأعداء ..! وهذا من أكبر الجنايات وأفظع الخيانات ، وصاحب هذا العمل ليس
له عند الله نصيب ولا خلاق
فواجب الولاة الضرب على
أيدي هؤلاء الخونة ، والتنكيل بهم ، فإنهم ساعدوا أعداء الإسلام مساعدة
ظاهرة ، وسعوا في ضرار المسلمين ونفع أعدائهم الكافرين .. فهؤلاء مفسدون في
الأرض يستحقون أن ينزل بهم أعظم العقوباتوالمقصود أن مقاطعة الأعداء
بالاقتصاديات والتجارات والأعمال وغيرها ركن عظيم من أركان الجهاد وله
النفع الأكبر وهو جهاد سلمي وجهاد حربي
وفق الله
المسلمين لكل خير وجمع كلمتهم وألف بين قلوبهم وجعلهم إخوانا متحابين
ومتناصرين ، وأيدهم بعونه وتوفيقه ، وساعدهم بمدده وتسديده إنه جواد كريم
رؤوف رحيمو صلى الله على محمد وعلى آله وصحبه وسلم
Saya akan terjemahkan yang penting-penting saja: ( digaris bawahi)
Wahai suadara-saudaraku ..
Ketahuilah
bahwa jihad akan terus berputar dalam berbagai keadaan. Semua upaya
yang membawa maslahat dan manfaat, serta melahirkan izzah bagi kaum
muslimin itu semua adalah jihad, semua upaya untuk mencegah kerusakan
bagi kaum muslimin itu adalah jihad, semua upaya untuk menghasilkan
kerusakan bagi musuh kafirin itu juga jihad, dan semua bentuk bantuan
bagi mujahidin itu juga jihad …
Di antara jihad agung dan usaha
yang paling bermanfaat adalah mempermudah akses ekonomi kaum muslimin,
dan memperluas akses mereka untuk memenuhi kebutuhan pokok dan
sekundernya .. , dan memperluas lapangan pekerjaan, perdagangan,
usaha-usaha ekonomi, dan perbuatan mereka ini adalah jihad ….,
dan
yang paling agung adalah memutuskan akses bagi musuh, ekspor mereka dan
impor mereka .. tidak memberikan kelapangan bagi mereka dan juga impor
mereka .. dan tidak membuka pasar-pasar kaum muslimin dan tidak
menempatkan pengusaha-pengusaha mereka di negeri kaum muslimin … tetapi
cukuplah kaum muslimin dengan produksi yang dihasilkan oleh mereka
sendiri, mereka mengimpor apa yang mereka butuhkan dari negara Islam
saja … begitu pula produksi ekspor dan barang-barang negeri muslim yang
bisa menguatkan musuh, seperti minyak, maka ini secara khusus harus
dicegah untuk diekspor kepada mereka … bagaimana mungkin negeri muslimin
mengekspor sesuatu yang akan membantu dalam memerangi mereka sendiri?? sesungguhnya
mengekspor minyak ke orang-orang melampaui batas itu merupakan bahaya
yang besar .. dan mencegahnya merupakan jihad yang paling besar dan
paling bermanfaat ..
Maka berjihad melawan musuh dengan cara memutus hubungan secara total, merupakan jihad yang agung pada saat-saat ini ..
Tujuan
dari pemutusan hubungan ekonomi, perdagangan, usaha, dan lain-lain,
terhadap musuh merupakan rukun yang agung d antara rukun-rukun jihad ..
(Catatan:
Ini adalah salah satu fatwa yang diterbitkan ketika perang Arab –
Israel tahun 1973M, dan ternyata sangat efektif dan cukup di dengar oleh
para pemimpin Islam. Sehingga saat itu Israel berhasil dikalahkan,
sedangkan saat ini sama sekali tidak di dengar. Syaikh As Sa’di menyebut
memboikot mereka adalah jihad yang besar)
3. Fatwa Syaikh Ibnu Jibrin Rahimahullah
Sumber: http://www.ibn-jebreen.com/ftawa.php?%20view=vmasal&subid=13114&parent=3923
س:
لا يخفى عليكم ما يتعرض له إخواننا الفلسطينيون في الأرض المقدسة من قتل
واضطهاد من قبل العدو الصهيوني، ولا شك أن اليهود لم يمتلكوا ما امتلكوا من
سلاح وعدّة إلا بمؤازرة من الدول الكبرى وعلى رأسها أمريكا والمسلم حينما
يرى ما يتعرض له إخواننا لا يجد سبيلًا لنصرة إخوانه وخذلان أعدائهم إلا
بالدعاء للمسلمين بالنصر والتمكين، وعلى الأعداء بالذلة والهزيمة، ويرى بعض
الغيورين أنه ينبغي لنصرة المسلمين أن تقاطع منتجات إسرائيل وأمريكا فهل
يؤجر المسلم إذا قاطع تلك المنتجات بنية العداء للكافرين وإضعاف اقتصادهم؟
وما هو توجيهكم حفظكم الله
الاجابـــة:
يجب على
المسلمين عمومًا التعاون على البر والتقوى، ومساعدة المسلمين في كل مكان
بما يكفل لهم ظهورهم وتمكنهم في البلاد، وإظهارهم شعائر الدين وعملهم
بتعاليم الإسلام وتطبيقه للأحكام الدينية، وإقامة الحدود والعمل بتعاليم
الدين وبما يكون سببًا في نصرهم على القوم الكافرين من اليهود والنصارى،
فيبذل جهده في جهاد أعداء الله بكل ما يستطيعه؛ فقد ورد في الحديث: جاهدوا
المشركين بأموالكم وأنفسكم وألسنتكم فيجب على المسلمين مساعدة المجاهدين
بكل ما يستطيعونه، وبذل كل الإمكانيات التي يكون فيها تقوية للإسلام
والمسلمين، كما يجب عليهم جهاد الكفار بما يستطيعونه من القدرة، وعليهم
أيضًا أن يفعلوا كل ما فيه إضعافٌ للكفار أعداء الدين، فلا يستعملونهم
كعمال للأجرة كُتّابًا، أو حُسابًا، أو مهندسين، أو خُدَّامًا بأي نوع من
الخدمة التي فيها إقرار لهم وتمكين لهم بحيث يكتسبون أموال المؤمنين
ويُعادون بها المسلمين، وهكذا أيضًا على المسلمين أن يُقاطعوا جميع الكفار
بترك التعامل معهم وبترك شراء منتجاتهم سواء كانت نافعة كالسيارات والملابس
وغيرها، أو ضارة كالدخان بنية العداء للكفار وإضعاف قوّتهم وترك ترويج
بضائعهم، ففي ذلك إضعاف لاقتصادهم مما يكون سببًا في ذلهم وإهانتهم، والله
أعلم.
Pertanyaan:
Tidak samar lagi bagi Anda tentang apa
yang kita saksikan menimpa saudara-saudara kita penduduk Palestina di
bumi yang suci (Palestina), yahudi membantai dan membombardir mereka.
Dan yahudi tidak bisa memiliki berbagai persenjataan canggih yang kini
mereka gunakan kecuali karena dukungan dari negara superpower, di
antaranya adalah Amerika. Dan muslimin setiap kali melihat kenestapaan
yang menimpa penduduk Palestina, mereka tidak menemukan satu solusipun
untuk bisa membantu saudara-saudara mereka di Palestina, kecuali hanya
doa memohon pertolongan dan kekuatan bagi penduduk Palestina dan doa
memohon kehancuran dan kehinaan bagi yahudi. Dan sebagian kelompok
muslimin yang memiliki kecemburuan agama, mereka berpandangan hendaklah
kita memboikot produk-produk Israel dan Amerika sebagai tindakan
pertolongan yang bisa kita lakukan kepada saudara-saudara kita di
Palestina. Pertanyaannya adalah apakah seorang muslim akan mendapatkan
pahala di sisi Allah, jika ia memboikot produk-produk Israel dan Amerika
dengan niat sebagai wujud permusuhan kepada orang-orang kafir dan
melemahkan ekonomi mereka? Dan bagaimana nasihat engkau, wahai Syaikh,
semoga Allah selalu menjaga engkau.
Jawaban:
Wajib atas seluruh muslimin secara umum untuk ber-ta’awun
alal bir wat taqwa (saling
kerjasama untuk kebaikan dan ketaqwaan), membantu sesama muslimin di
setiap tempat, sehingga bisa menopang mereka untuk bisa eksis dan
establish
di negeri tersebut (Palestina -pent). Dan membantu menopang eksistensi
mereka adalah implementasi syiar Islam; dan wajib atas muslimin
seluruhnya untuk menegakkan perintah dan larangan serta mengamalkan
segala piranti Islam sebagai bentuk perjuangan membela mereka dalam
menghadapi kaum kafirin, baik dari yahudi maupun Nasrani. Maka,
wujudkanlah pertolongan itu dalam bentuk mendukung jihad untuk melawan
musuh-musuh Allah dengan segala sesuatu yang kita mampu.
Rasulullah
bersabda: Dan berjihadlah kalian untuk melawan orang-orang musyrikin
dengan harta-benda kalian, jiwa-jiwa kalian, dan lisan-lisan kalian.
Maka,
wajib atas setiap muslimin untuk membantu perjuangan mujahidin dengan
apa saja yang mereka mampu lakukan dan berikan. Dan memberikan segala
yang mereka mampu berikan demi kuatnya Islam dan muslimin.
Wajib
atas setiap muslimin berjihad menghadapi orang-orang musyrik dengan
segenap kemampuan; dan mereka pun wajib melakukan segala hal yang bisa
melemahkan kekuatan orang-orang kafir karena orang kafir itu memusuhi
Islam.
Maka, janganlah kalian menjadikan mereka pegawai kalian,
baik juru tulis, akuntan, insinyur, ataupun pembantu kalian dalam setiap
jenis pekerjaan yang bisa menjadikan mereka berkembang dan kuat di mana
mereka mengais-ngais harta-benda muslimin dan menjadi bumerang buat
muslimin.
Dan wajib atas setiap muslimin untuk
memboikot seluruh kepentingan orang-orang kafir, semisal memutuskan
kerjasama dengan mereka, memutuskan bisnis dengan mereka, baik dalam
produk yang bermanfaat semisal mobil, fashion, dll, ataupun produk yang
merugikan semisal rokok, semua ini dalam niatan implementasi permusuhan
kepada orang-orang kafir dan melemahkan kekuatan mereka. Ini semua bisa
melemahkan kekuatan ekonomi mereka dan akan berimbas pada kehinaan dan
kelemahan mereka. Wallahu a’lam.
Selain mereka,
masih banyak ulama lain yang menyerukan pemboikotan, seperti Syaikh
Hamud Uqla Asy Syu’aibi, Syaikh Farid Al Washil, Syaikh Sayyid Ath
Thanthawi, Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Syaikh Yusuf Al Qaradhawi, dan
lainnya.
Fatwa Boikot Di Negeri Minoritas Muslim
Sebagian
umat Islam ada yang hidup di tengah mayoritas umat lain. Mereka
memiliki ketergantungan yang tinggi dengan produk-produk non muslim.
Maka, kondisi ini harus diperinci. Tidak semua produk-produk itu berasal
dari kafir harbi. Jika ada alternatif dari produk lain, maka mereka
tetap wajib menghindar dari produk-produk musuh. Sebagai wujud jihad
global melawan mereka, sebagaimana mereka pun melakukan kerusakan
terhadap umat Islam secara global pula.
Jika keadaan sangat sulit,
semua produk atau mayoritasnya dikuasai oleh mereka, dan memang produk
itu tidak ada alternatif lain, dan umat Islam pun juga membutuhkannya,
maka ini adalah kondisi darurat bagi mereka. Hal ini bisa terjadi di
negeri minoritas muslim dan mayoritas muslim. Maka, memanfaatkan produk
musuh pada keadaan itu adalah sesuatu yang dimaafkan.
“..Tetapi
barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa
baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 173)
Ada kaidah:
الضَّرُورِيَّاتُ تُبِيحُ الْمَحْظُورَاتِ
“Keadaan darurat membuat boleh hal yang terlarang.” (Imam As Suyuthi,
Al Asybah wan Nazhair, 1/155. Mawqi’ Al Islam)
Sekian, Wallahu A’lam bish Shawwab.
Wa Shallallahu ‘Ala Nabiyina Muhammadin wa ‘Ala Aalihi wa Ashhabihi ajmain.